Jakarta

Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons permintaan PT Freeport Indonesia soal perpanjangan relaksasi izin ekspor konsentrat tembaga dilakukan hingga Desember, dari awalnya hanya sampai Mei 2024.

Permintaan ini diungkapkan langsung oleh Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas. Permintaan perpanjangan relaksasi ini sejalan dengan operasi penuh Smelter Gresik di akhir tahun ini.

Jokowi mengatakan pemerintah ingin fokus ke urusan perpanjangan kontrak kerja Freeport terlebih dahulu daripada mengurus soal perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ini negosiasi (perpanjangan kontrak) ini dirampungkan dulu baru ngurus yang selanjutnya. Satu aja belom selesai,” kata Jokowi di Mercure Hotel Ancol, Jakarta Utara, Kamis (28/3/2024).

Seperti diketahui sejak pertengahan 2023 pemerintah melakukan pelarangan ekspor untuk konsentrat tembaga. Pemerintah menyarankan agar perusahaan membuat smelter pemurnian dan membuat tembaga memiliki nilai tambah baru ditawarkan ke pasar.

Larangan ini juga berlaku untuk Freeport yang juga memproduksi tembaga. Namun, tahun lalu pemerintah memberikan relaksasi kepada Freeport untuk tetap bisa melakukan ekspor tembaga hingga bulan Mei 2024 mendatang.

Belum selesainya smelter menjadi alasan utama kebijakan relaksasi itu. Namun setelah mendapatkan relaksasi, Freeport justru meminta agar kebijakan itu diperpanjang sampai Desember 2024.

Menurut Tony, permintaan ini sudah dikomunikasikan langsung kepada Menteri ESDM Arifin Tasrif selaku regulator utama pertambangan di Indonesia.

“(Kita ajukan perpanjangan) Juni sampai Desember. Itu kan pembicaraannya lewat level menteri, masak sama Presiden? Nanti tanya saja sama menteri,” kata Tony Wenas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada hari yang sama.

(hal/rrd)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *