Jakarta

Sepasang suami istri di China meninggalkan bayi mereka dengan seorang pengasuh dan mengaku akan dapat warisan sebesar US$ 55 juta atau sekitar Rp 888 juta (kurs Rp 16.162). Banyak orang menduga bahwa pasangan tersebut bukan orangtua kandung, melainkan hanya memanfaatkan anak tersebut untuk melakukan penipuan.

Mengutip dari SCMP, Kamis (18/04/2024), pasangan dari Harbin, provinsi Heilongjiang, Tiongkok Timur Laut, meninggalkan bayi berusia lima bulan itu bersama pengasuh yang mereka pekerjakan. Pengasuh tersebut bahkan mengaku belum dibayar.

Pasangan suami istri itu mengaku akan mendapatkan banyak uang dari mantan pasangan sang istri yang sudah meninggal. Keduanya kemudian menghilang lebih dari satu bulan lamanya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengasuh anak tersebut, Yu, mengatakan ia dijanjikan gaji bulanan sebesar US$ 1.000 atau sekitar Rp 16 juta. Namun, meskipun sudah bekerja selama beberapa bulan, ia tidak dibayar atas pekerjaannya dan bahkan meminjamkan uang ke pasangan tersebut sebesar US$ 7.000 atau sekitar Rp 113 juta.

“Saya sudah memberikan seluruh tabungan saya kepada mereka, tapi sejak November tahun lalu, saya belum menerima gaji saya. Mereka berutang pada saya dan uang yang saya pinjam dari saudara laki-laki saya. Tanpa penghasilan apa pun, saya masih mengasuh anak mereka,” katanya kepada Radio dan Televisi Heilongjiang.

Yu bahkan memperlihatkan bukti transaksi mereka melalui WeChat. “Mereka bilang mereka berada di Tianjin. Ini cukup aneh. Mereka mewarisi kekayaan yang ditinggalkan mantan pasangan ibu anak tersebut sejak 10 tahun lalu,” kata Yu.

Untuk mendapatkan kepercayaan pengasuh tersebut, majikannya menunjukkan tangkapan layar yang mereka klaim sebagai warisan yang akan didapatkan. Dalam fotonya terlihat ada emas, jam tangan mewah, dan brankas.

Keduanya juga menunjukkan sertifikat kepemilikan properti dan mengatakan bahwa itu adalah sebuah hotel di distrik Daowai, Harbin yang akan segera mereka miliki. Berdasarkan “bukti” itu, Yu bahkan meminjamkan kembali uang kepada pasangan tersebut sebesar US$ 1000 atau sekitar Rp 16 juta.

Yu kemudian menelepon hotel yang diklaim sebagai warisan dan staff hotel disana mengatakan bahwa hal tersebut tidaklah benar. Dalam pemeriksaan lebih lanjut, foto sertifikat yang dikirimkan oleh pasangan tersebut menunjukkan beberapa teks yang diubah.

Upaya untuk menghubungi majikannya melalui telepon telah gagal dan Yu tidak bisa mengganti kerugian yang ia dapatkan.

Situasi tersebut memicu perdebatan di media online dan banyak yang menyarankan agar pengasuh tersebut melaporkan masalah tersebut ke kepolisian. banyak yang mencurigai bahwa Yu mungkin telah menjadi sasaran penipuan.

(fdl/fdl)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *