Jakarta

PT Vale Indonesia Tbk optimistis proyek nikel di Sulawesi dapat berjalan. Vale mempunyai tiga proyek nikel tersebar di Sorowako, Bahodopi dan Pomalaa.

Tiga proyek itu bernilai US$ 9 miliar atau setara Rp 138,3 triliun (kurs Rp 15.730). Ketiga proyek ini merupakan proyek dengan usaha patungan dengan produsen otomotif asal Amerika Serikat (AS) Ford Motor Co dan juga Zhejiang Huayou Cobalt Co.

Senior Manager Communication PT Vale Indonesia Bayu Aji mengatakan keyakinannya ini bukan tanpa alasan. Sebab, progres tersebut didukung teknologi canggih dari perusahaan partner untuk mempercepat pembangunan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Untuk teknologi dikuasai oleh partner kita. Ini partner kita yang punya teknologi nya. Progres smelter di mereka,” kata Bayu kepada awak media, Jakarta, Senin (1/4/2024).

Dia menjelaskan proses pembangunan smelter dari Zhejiang Huayou Cobalt Co berbeda dengan proses pembangunan di Indonesia. Bahkan pihak Huayou telah mempunyai sampel bangunan dan konstruksinya.

Saat ini, Huayou tengah menyiapkan struktur kerangka bangunannya. Pihak Huayou menyanggupi pembangunan tersebut bakal selesai dalam kurun waktu 15 bulan.

“Yakin 2026 jadi? Yakin, karena cara mereka sebelumnya membangun selama delapan belas bulan di Halmahera, sama juga di Pomalaa. Mereka menyampaikan sendiri mereka sudah punya sampel bahkan 15 bulan sudah selesai,” jelasnya.

Sebagai informasi, kerja sama ketiga perusahaan ini bertujuan untuk memajukan produksi nikel yang berkelanjutan di Indonesia dan membantu membuat baterai listrik lebih terjangkau.

Ketiga perusahaan tersebut melakukan penyertaan modal di Proyek High-Pressure Acid Leach (HPAL) Blok Pomalaa melalui kesepakatan definitif yang dirayakan hari ini dalam acara yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Nantinya proyek HPAL Blok Pomalaa mengolah bijih yang dipasok oleh PT Vale Indonesia dari tambang Blok Pomalaa untuk menghasilkan nikel dalam bentuk mixed hydroxide precipitate (MHP), produk nikel berbiaya rendah yang digunakan dalam baterai EV dengan katoda kaya nikel.

(hns/hns)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *