Jakarta

PT Telkom Indonesia (Persero) mencatat keuntungan sebesar Rp 6,3 triliun selama 3 bulan pertama di 2024. Secara tahunan laba ini tumbuh positif 3,1%.

Laba tersebut disokong oleh pertumbuhan pendapatan konsolidasi perusahaan sebesar Rp 37,4 triliun, atau tumbuh 3,7% secara tahunan.

Salah satu yang jadi sorotan adalah pertumbuhan kinerja bisnis Data, Internet & IT Services senilai Rp 22,1 triliun, atau tumbuh 11,3%.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menilai capaian perusahaan ini menunjukkan kinerja yang cukup memuaskan di tengah kondisi industri yang kian menantang.

“Alhamdulillah kinerja perseroan masih berjalan cukup baik, meski kondisi industri penuh tantangan dan gejolak geopolitik global yang memberikan pengaruh besar terhadap kondisi makroekonomi, termasuk kinerja saham Telkom,” kata Ririek dalam keterangannya, Minggu (21/4/2024).

Sementara itu, Ririek juga menjelaskan Telkomsel selaku anak usaha Telkom yang bergerak di segmen seluler membukukan pendapatan positif Rp 28,5 triliun dengan tingkat profitabilitas yang sehat.

Hal ini didukung oleh pertumbuhan Digital Business sebesar Rp 19,7 triliun atau tumbuh 8,6% secara tahunan. Lalu lintas data juga mengalami peningkatan cukup baik sebesar 14,4% secara tahunan menjadi 4.823.809 terabit.

Pada segmen Enterprise, perseroan mencatat kinerja sebesar Rp 4,5 triliun dengan layanan B2B Digital IT Services dan Enterprise Connectivity sebagai kontributor utama pendapatan. Telkom terus memperkuat kapabilitas di bisnis Cloud, Digital IT Services dan Cyber Security, termasuk menjalin kerja sama strategis dengan pemain teknologi global.

Selanjutnya, segmen wholesale dan international mencatat pendapatan Rp4,8 triliun atau tumbuh 17,8% secara tahunan. Capaian ini didongkrak oleh pertumbuhan pada bisnis layanan suara wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital.

Hingga akhir Maret 2024, bisnis data center dan cloud TelkomGroup membukukan pendapatan Rp 449 miliar atau tumbuh 24,6% secara tahunan.

Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel mencatat pendapatan Rp 2,2 triliun atau tumbuh 7,3% secara tahunan, didorong oleh pendapatan sewa menara. Sepanjang kuartal pertama 2024, Mitratel menambah sebanyak 121 tower baru sehingga total kepemilikan tower menjadi 38.135 tower dengan tenancy ratio yang meningkat cukup baik dari 1,46x di 2022 menjadi 1,52x pada akhir Maret 2024.

(hal/das)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *