Jakarta –
Setiap usaha pasti memiliki risikonya masing-masing, oleh karenanya setiap pengusaha harus mengerti betul celah-celah risiko dari setiap usahanya. Sama seperti Samsudin dan Etty Marbun yang bergelut dalam usaha Agen BRILink di Kawasan Citayam, Depok.
Bergelut dengan lembaran uang kertas membuat keduanya harus siap menerima risiko seperti uang palsu atau uang mutilasi yang belakangan sempat viral. Usaha Agen BRILink yang telah dirintis sejak tiga tahun lalu kini telah menemukan solusinya.
Agen BRILink Toko Azri Cell ini kini dilengkapi dengan mesin penghitung uang otomatis atau money counter alat ini cukup berguna untuk mempercepat menghitung uang, selain itu mesin ini mampu mendeteksi uang palsu. Diakui Samsudin dulu awal-awal kerap menerima uang palsu namun berkat mesin ini kini hal itu dapat dicegah.
“Sebelum punya mesinnya sering dapat uang palsu lah, uang sobek lah, makanya kita beli penghitung mesin. Jadi saat ketahuan kita bisa balikin uangnya, dia bisa bunyi sendiri kalo uang palsu jadi terbantu tadinya manual ga bisa bedain mana palsu. Waktu itu kadang-kadang dalam seminggu bisa satu kali, sebulan 2-3 kali dapat uang palsunya,” terang Samsudin disela-sela melayani pengunjung, Jumat (19/4/2024).
Bukan tanpa sebab kios Agen BRILink milik Samsudin ini tak henti-hentinya menerima pelanggan, bahkan setiap menitnya pelanggan silih berganti dengan segala transaksi yang diinginkannya.
Dengan sigap baik Samsudin maupun Etty bergantian memakai alat penghitung mesin tersebut, ya layaknya tengah berada di Bank alat mesin bekerja dengan cepat dan tepat untuk mengetahui nominal transaksi.
Salah satu nasabah Ardi mengatakan sering melakukan transaksi di Agen BRILink ini, ia mengaku mencari simpel dan cepat tanpa harus antre ke bank.
“Ngambil cepatnya aja sih dari pada jauh dan lama (ke Bank) karena lebih deketnya ke BRILink jadi ke BRILink aja gitu, kalo di bank kendalanya jauh aja nyari yang simpel dan dekat. Transaksinya tadi top up e-wallet OVO,” jelas Ardi.
Selain itu nasabah lain yaitu Rofiah melakukan transfer untuk keluarganya di Tegal, sama seperti Ardi, Rofiah juga cukup sering bertransaksi di Agen BRILink ini.
“Transfer di sini terus dalam sebulan ga tentu, kalo lagi ada perlu dari kampung transfer ya saya transfer ke sini biasanya transfer Rp 2 juta sampai Rp 3 juta, kadang Rp 200.000 sampai Rp 300.000 juga buat anak kita di Tegal, Jawa Tengah,” jelas Rofiah
Selain menjadi agen BRILink Samsudin juga diketahui memiliki pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI, pinjaman tersebut dimulai dari angka Rp 10 juta, Rp 25 juta dan kini pinjaman baru di tahun 2024 yaitu Rp 100 juta.
“Saya juga terbantu sama KUR BRI waktu pertama pinjaman 10 juta rupiah, lama-lama naik 25 juta rupiah sampai sekarang 100 juta rupiah,” tutup Samsudin.
Uang tersebut digunakannya untuk mengembangkan bisnis agen BRILink ini, diketahui selain melayani agen BRILink, kios Samsudin dan Etty ini juga dilengkapi dengan voucher pulsa, kartu perdana, hingga minuman dingin yang cukup membantu omzet hariannya.
Kini dari hasil usaha Agen BRILink yang ditekuninya Samsudin dapat membeli rumah hingga menyekolahkan ketiga anaknya mulai dari yang sulungnya tengah berkuliah semester 6, anak keduanya kelas 1 SMA dan yang bungsu masih duduk di bangku kelas 1 SMP.
(hns/hns)