Jakarta –
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan berangkat ke Qatar pada siang ini, Sabtu (20/4). Rencananya, Erick menggelar roadshow untuk menggaet investor masuk ke BUMN.
Adapun keberangkatan Erick ke Qatar ini juga bersamaan dengan momentum pertandingan Timnas RI di AFC U-23 pada hari ini. Meski begitu, Erick berniat memanfaatkan waktu kunjungannya untik mencari partner pontesial.
“Saya siang ini ke Doha mendarat jam 12 malam. Besok bola, tanggal 22-23 April saya roadshow di Qatar,” kata Erick dalam halalbihalal bersama media di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4/2024).
Di saat yang bersamaan, lanjut Erick, saat ini Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo juga tengah menjalankan agenda roadshow di Eropa. “Pak Tiko roadshow ke Eropa. Kita bagi tugas. Kita mesti ketemu investor, potential partner, kita jajaki siapa tau ada kesempatan meningkatkan value creation,” ujarnya.
Erick berharap pihaknya bisa mendapatkan investor potensial untuk masuk ke PT Bank Syariah Indonesia Tbk yang saat ini dalam proses divestasi saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
“Pak Tiko (ke Eropa) termasuk (cari investor) BSI, saya juga ke Qatar termasuk BSI,” katanya.
Menurutnya kondisi tegangnya geopolitik saat ini seharusnya bukan jadi penghalang bagi korporasi dalam melakukan menjajaki peluang terlaksananya aksi korporasi. Justru ia menilai, momentum ini harus dimanfaatkan dengan lebih agresif.
“Justru jangan sampai ketika kita terjebak situasi geopolitik, akhirnya kita diem. Nggak boleh justru kita harus semakin agresif seperti waktu Covid, BUMN kantor tutup? Nggak. Kita tetap melakukan penanganan Covid, tetapi aksi korporasi juga banyak sekali, apakah merger, cari partner,” jelas Erick.
“Makanya saya ingatkan kita jangan slowing down, justru agresif. Siapa tau ada opportunity karena Indonesia dilihat sebagai negara yang stabil secara geopolitik,” sambungnya.
Lebih lanjut Erick menambahkan, BSI sudah mendunia karena memiliki kantor di Dubai dan sedang proses penjajakan di Arab Saudi. Dengan begini, harapannya BSI bisa menggenjot pangsa pasar di luar dan dalam negeri dengan lebih optimal.
Sebagai tambahan informasi, Erick sebelumnya menyebut, masih ada dua opsi yakni mencari mitra strategis atau menghubungkannya dengan tabungan emas. “Belum ini, ada dua opsinya, satu kita cari strategic partner. Kedua, kita me-link dengan tabungan emas,” kata Erick Thohir di kawasan Jakarta Pusat, Senin (26/2).
Erick mengatakan, belum ada opsi melepas saham kepemilikan BRI dan BNI pada BSI ke publik. Ia mengatakan, saat ini tengah memastikan BSI punya mitra strategis yang mampu membawanya menjadi bank syariah terbesar 10 besar di dunia.
“Belum, kita mau mastiin BSI ini kan punya strategis partner supaya yang sekarang nomor 11 terbesar di dunia bisa menjadi top 10. Tapi kemarin ada penawaran, program tabungan emas itu bagus, dan itu kan nggak semua bank boleh. Kenapa juga nggak BSI juga bisa bersinergi dengan Pegadaian, seperti apa, kita belum bahas. Jadi masih opsi,” terangnya.
(shc/ara)