Jakarta –
Bank Indonesia (BI) memastikan akan terus menjaga stabilisasi nilai tukar di tengah ketidakpastian akibat meningkatnya ketegangan Iran versus Israel. Hal ini dinilai menjadi fokus penting bank sentral Tanah Air.
Demikian kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam sidang IMF-World Bank di Washington DC, yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Jumat (19/4/2024).
“Kami terus memastikan stabilitas Rupiah tetap terjaga dengan intervensi valuta asing dan langkah-langkah lain yang diperlukan,” kata Perry.
Perry menilai ekonomi Indonesia termasuk salah satu negara emerging market (EMEs) yang kuat dalam menghadapi dampak rambatan global akibat ketidakpastian penurunan Fed Fund Rate (FFR) dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Hal itu ditopang oleh kebijakan moneter dan fiskal yang prudent dan terkoordinasi erat.
Perry memastikan pengelolaan aliran portfolio asing yang ramah pasar, termasuk operasi moneter yang “pro-market” dan terintegrasi dengan pendalaman pasar uang, mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Mengutip data RTI, pagi ini dolar AS berada di level tertingginya pada Rp 16.279 dan terendahnya Rp 16.162. Dolar AS menguat secara harian, bulanan, hingga setahun terakhir terhadap rupiah.
Dolar AS juga mayoritas menguat terhadap mata uang Asia lainnya. Mata uang Paman Sam itu hanya melemah terhadap yen Jepang.
(aid/rrd)