Jakarta

Bukan hal baru, masa lebaran menjadi ajang urbanisasi bagi sebagian masyarakat Indonesia. Bukan hal baru pula, kota-kota besar layaknya Jakarta menjadi target utama pergerakan masyarakat untuk bekerja. Alasan kuat menjadikan Jakarta sebagai tujuan tidak lain adalah angka Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta merupakan yang tertinggi dibandingkan wilayah lain.

Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan, UMP Jakarta mencapai Rp 5.067.381 atau meningkat 3.6% dibandingkan tahun 2023. Namun, perlu diingat bahwa Jakarta juga ditetapkan sebagai provinsi dengan biaya hidup paling tinggi di Indonesia.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari CNBC tentang 64 Komponen dan Jenis Kebutuhan Hidup Layak (KHL) 2020, DKI Jakarta berada di angka Rp4.686.138 atau selisih 300 ribu dengan nilai UMP. Adapun komoditas yang paling banyak menguras keuangan antara lain biaya listrik, kontrak rumah, serta bbm kendaraan. Sementara, perubahan gaya hidup mendorong konsumsi beberapa kelompok komoditas seperti kesehatan, transportasi, informasi, komunikasi dan jasa keuangan, pendidikan, dan restoran.

Di sisi lain, KHL memang sudah memuat kebutuhan pokok mulai sandang, pangan, papan, serta hiburan. Namun dalam daftar tersebut tidak termasuk dana darurat, investasi, kegiatan sosial, serta cicilan.

Merujuk data dari Badan Pusat Statistik (BPS), KHL 2020 terhitung lebih rendah dibandingkan dengan angka Survei Biaya Hidup (SBH) 2022 rilisan BPS. Berdasarkan hasil survei tersebut, tercatat bahwa biaya hidup di Jakarta mencapai Rp 14,88 juta per bulan. Angka ini meningkat dibandingkan SBH tahun 2018 yang berada pada Rp 13,45 juta per bulan.

Melihat kondisi ini, apakah para pelaku urbanisasi sudah terliterasi serta menggunakannya sebagai pertimbangan sebelum menginjak tanah Ibukota?

Mengutip detikFinance, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad memperingatkan para calon penghuni baru Jakarta. Ia menyebutkan, mereka sebaiknya sudah memperoleh pekerjaan sebelum sampai di Ibukota.

“Ya perlu ya wanti-wanti biaya hidup. Seingat saya survei BPS di atas Rp 10 juta, itu kan luar biasa besar. Ini berat, kecuali niatnya bisnis bukan mencari pekerjaan. Kalau niatnya melamar, sebaiknya jangan datang ke Jakarta sebelum dapat pekerjaan,” kata Tauhid melansir detikFinance, Selasa (16/4).

Hal ini akan semakin menantang dengan adanya rilisan data BPS terbaru tentang jumlah pegawai ter-PHK. Berdasarkan data yang dihimpun BPS pada periode Januari hingga Februari 2024, terdapat 3.651 tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan. Artinya, akan menjadi momok besar bagi para pendatang yang belum memperoleh pekerjaan karena harus bersaing dengan para penduduk senior.

Tahun ini, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Provinsi DKI Jakarta memprediksi akan ada 15 ribu pendatang baru di masa usai Idul Fitri. Terkait hal ini, Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono meminta para pemudik untuk tidak membawa serta sanak saudara saat kembali ke Jakarta tanpa adanya jaminan pekerjaan serta penghidupan yang layak.

“Warga yang ingin mencoba datang ke Jakarta dengan berbagai alasan lainnya agar secara sadar untuk dapat mempersiapkan diri dengan keahlian atau skill sebagai jaminan kerja bagi pemberi pekerjaan serta tempat tinggal setelah tinggal di Jakarta nanti,” ungkap Mujiyono dikutip dari laman DPRD Provinsi DKI Jakarta, Senin (15/4).

Lalu apa saja yang perlu disiapkan para calon pendatang baru Jakarta? Berdasarkan tren pekerjaan di Jakarta saat ini, skill apa yang paling dibutuhkan? Komponen apa saja yang perlu dipertimangan sebelum memutuskan untuk tinggal di Jakarta? Saksikan ulasannya dalam Editorial Review, segmen khas detik Sore yang mengulas berita terhangat detikcom dalam sehari.

detik Sore edisi 18 April 2024 juga akan mengulas fenomena balon udara yang memiliki banyak ekses bagi masyarakat. Siapa pelakunya? Apa tujuannya? Bagaimana tanggapan pihak-pihak terkait? Saksikan diskusinya bersama Redaktur detikJateng dalam Indonesia Detik Ini.

Bagi anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang ilmu membaca tulisan tangan atau grafologi, saksikan ulasan lengkapnya dalam Sunsetalk. Kali ini, detik Sore akan Menghadirkan pakar grafologi Tessa Sugito untuk mengulas membaca makna goresan tinta Megawati Soekarno Putri lewat suratnya kepada Mahkamah Konstitusi Selasa (16/4) lalu.

Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

“detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”

(vys/vys)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *