Jakarta –
PT MRT Jakarta (Perseroda) hari ini melalukan penandatangan kerja sama dengan perusahaan Jepang, Sojitz Corporation. Kerja sama dilakukan kedua pihak untuk membangun sistem perkeretaapian Fase 2A MRT Jakarta sepanjang 5,8 km yang menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota.
“Penandatangan untuk trackwork atau rel sekaligus signalling Bundaran HI sampai Kota,” ucap Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat, di Stasiun MRT Bundaran HI, Rabu (17/6/2024).
Tuhiyat kemudian menjelaskan, bahwa kerja sama itu merupakan akhir dari penantian panjang MRT Jakarta mencari kontraktor untuk mengerjakan proyek tersebut. Pasalnya, sudah tiga kali proses tender proyek itu gagal.
“Adapun kegagalan pencarian kontraktor terutama itu disebabkan karena faktor eksternal, antara lain terjadinya pandemi COVID-19, kemudian terjadinya perang di berbagai belahan benua, geopolitik dan kelangkaan semikonduktor dan sebagainya yang menyebabkan terganggu supply chain pada saat itu,” jelasnya.
Oleh sebab itu pada 2023, Tuhiyat menjelaskan pihaknya kembali melakukan tender dengan metode International Competitive Bidding atau ICB untuk mencari kontraktor baru.
Hasil ICB berbuah pada 20 Februari 2024, Sojitz Corporation keluar sebagai pemenang tender yang dimaktubkan dengan letter of acceptance. Pihaknya pun menargetkan bahwa proyek MRT Jakarta fase 2A Bundaran HI-Monas bisa rampung dan beroperasi pada 2027.
“Sedangkan untuk Harmoni sampai dengan Kota, ini adalah lanjutannya, diperkirakan selesai pada akhir tahun 2029,” imbuhnya.
Ditemui selepas acara, Tuhiyat kemudian menjelaskan bahwa kerja sama tersebut menelan biaya sekitar Rp 5 triliun untuk paket kontrak CP 205.
“Untuk 205 sekitar Rp 5 triliun,” ujar dia.
(kil/kil)