Jakarta

Sebagian orang mungkin bermimpi untuk bisa bekerja sebagai seorang karyawan kantoran di sebuah perusahaan ternama dengan gaji tetap setiap bulan. Namun hal ini tidak berlaku untuk pekerja cantik asal China bermarga Zhou (26).

Sebab alih-alih bekerja di sebagai karyawan kantoran, Zhou yang merupakan seorang lulusan sarjana sastra malah lebih memilih bekerja sebagai peternak babi.

Melansir SCMP, Rabu (17/4/2024), pada awalnya Zhou merupakan seorang karyawan kantoran seperti kebanyakan warga China lainnya. Namun ia merasa sangat tertekan dengan pekerjaannya itu.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat merasa tertekan dan depresi, Zhou mendapat saran dari seorang teman untuk bekerja di sebuah peternakan babi saja. Pada awalnya tentu ia merasa sangat tidak yakin atas saran temannya itu.

Belum lagi, keluarga Zhou sangat menentang keputusannya untuk berhenti bekerja sebagai karyawan kantoran dan alih profesi sebagai peternak babi. Namun pada akhirnya ia tetap memutuskan untuk mencoba pekerjaan barunya itu.

Sebagai seorang peternak, ia bekerja dengan memberi makan babi, membantu proses kelahiran anak babi, dan memberikan suntikan medis untuk hewan-hewan ternaknya itu. Seiring berjalannya waktu, ternyata ia sudah melakoni profesi ini selama kurang-lebih 3 tahun.

“Pekerjaan ini adalah sebuah mimpi,” kata Zhou dalam salah satu unggahan di media sosial nya.

“Jika memungkinkan, saya pikir orang dapat melakukan upaya berani untuk terlibat dalam pekerjaan yang mereka sukai dan tidak peduli dengan pandangan orang lain terhadap pekerjaan tertentu,” ungkapnya lagi.

Meski pekerjaannya ini mungkin tidak memberikan gaji yang cukup besar jika dibandingkan dengan saat Zhou masih bekerja sebagai karyawan kantoran, namun ia masih mendapat gaji sekitar 6.000 yuan atau Rp 13,2 juta (kurs Rp 2.200/yuan) per bulan sebagai peternak babi.

Sebagai tambahan informasi, belakangan ini banyak pekerja di China yang lebih memilih pekerjaan yang bisa memberikan mereka kebahagiaan dan kualitas hidup daripada profesi bergengsi yang bisa memberikan mereka lebih banyak uang.

Selain Zhou, seorang wanita berusia 30 tahun dengan gelar master (S2) asal universitas ternama Tiongkok memilih untuk berhenti dari pekerjaannya yang bergaji tinggi untuk menjadi petani semangka.

Selain itu ada juga lulusan sarjana universitas bergengsi lainnya yang lebih memilih kerja sebagai penjaga kuburan untuk menghindari politik kantor.

Kondisi ini menunjukan bagaimana pekerjaan-pekerjaan yang dulu tidak begitu dilirik masyarakat justru sangat diminati kaum muda Tiongkok karena tidak memberikan beban mental yang besar.

(fdl/fdl)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *