Jakarta

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo meminta pemerintah segera mengantisipasi potensi anjloknya nilai tukar rupiah. Sebab saat ini nilai tukar rupiah telah menembus Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat (AS).

Mengacu data Google Finance, rupiah berada di posisi Rp 16.059 per dolar AS pada hari Senin (15/4). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pun diperkirakan akan terus melemah saat pasar domestik perdagangan mata uang rupiah kembali dibuka pada Selasa (16/4) usai libur Lebaran.

“Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia harus segera melakukan proyeksi nilai tukar rupiah sebagai langkah untuk mengantisipasi dampak terburuk dari tekanan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah. Selanjutnya, Bank Indonesia melaksanakan strategi yang telah ditentukan dari hasil proyeksi tersebut, sehingga dapat menjaga kestabilan moneter dan mencegah nilai rupiah semakin anjlok,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (16/4/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam acara Halalbiihalal bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar Jakarta, Senin (15/4), Bamsoet juga meminta Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia semakin kreatif dan inovatif merumuskan kebijakan untuk mengatasi pelemahan rupiah.

Menurutnya, Kemenkeu sebagai otoritas kebijakan fiskal bisa mengakselerasi APBN semaksimal mungkin. Mengingat APBN merupakan sumber penting dalam memutar ekonomi nasional.

“Selain itu, hal yang perlu didorong pada saat sulit seperti ini adalah memudahkan akses perbankan. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter bisa melonggarkan aturan dalam pemberian kredit, terutama kebijakan kredit tanpa jaminan harus diperluas untuk sektor-sektor produktif usaha kecil menengah rakyat (UMKM),” jelasnya.

Bamsoet pun meminta tidak ada satu pihak pun yang menjadi spekulan dengan memanfaatkan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS untuk keuntungan pribadi. Ia menilai saat ini adalah waktu yang tepat bagi anak bangsa untuk menunjukkan kepedulian terhadap negara dengan berkontribusi menaikan nilai tukar rupiah.

“Posisi rupiah sekarang berada di posisi terendah sejak 26 tahun terakhir. Sebelumnya, mata uang Rupiah pernah mencapai level terendah di Rp 16.800/US$ pada 17 Juni 1998,” tutur Bamsoet.

“Karenanya, seluruh warga negara Indonesia harus bersatu, bergandengan tangan, dan sama-sama melakukan tindakan nyata memulihkan nilai tukar rupiah. Bukannya malah memanfaatkan situasi dengan mencari keuntungan pribadi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bamsoet mendukung pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto agar partai politik yang kemarin berkontestasi dalam pilpres 2024 segera merapatkan barisan dan rekonsiliasi mengingat tantangan bangsa ke depan sangat kompleks.

Ia menerangkan ketegangan geopolitik yang terus meningkat setelah Iran melancarkan serangan balasan ke Israel dikhawatirkan dapat berdampak ke ekonomi Indonesia. Apalagi tekanan terhadap tingkat inflasi dan kurs juga diprediksi meningkat dan berpotensi menekan negara berpendapatan menengah atas (upper middle income country), seperti Indonesia.

Bamsoet menyebut hal tersebut akan membuat Indonesia menghadapi persaingan hypercompetitive di pusaran arus modal yang sulit. Nilai tukar dolar akan terus naik dan harga bahan bakar minyak (BBM) diperkirakan akan meningkat.

“Melalui momentum Idulfitri dan halalbihalal, mari kita kembali membangun kebersamaan sekaligus memperkuat persaudaraan. Ada saatnya kita berkompetisi, ada saatnya kita bersatu kembali,” pungkas Bamsoet.

Simak Video “Saham-Saham Dunia Melemah di Awal Pekan Terakhir di Bulan Maret
[Gambas:Video 20detik]

(ncm/ega)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *