Jakarta –
Jepang bakal mengembangkan proyek kereta cepat di Amerika Serikat (AS). Jepang dan AS telah memberi sinyal dukungan untuk proyek tersebut lewat pertemuan kedua kepala negara.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden AS Joe Biden telah bertemu di Washington DC pada Rabu, 10 April 2024. Kereta cepat pertama di Negeri Paman Sam itu rencananya bakal menggunakan kereta peluru Shinkansen.
Biden disinyalir berupaya menghidupkan kembali rencana membangun proyek kereta yang menghubungkan kota Dallas dan Houston di Texas. Jika terealisasi proyek tersebut ditafsir menelan anggaran US$ 25 miliar hingga US$ 30 miliar, atau sekitar Rp 402 triliun hingga Rp 483 triliun (kurs Rp 16.100).
Dikutip dari Reuters, Sabtu (13/4/2024), proyek ini termasuk di antara beberapa proyek yang disebutkan dalam dokumen khusus yang diterbitkan Gedung Putih. Departemen Perhubungan AS dan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang juga menyambut baik rencana tersebut.
“Departemen Perhubungan AS dan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang menyambut baik kepemimpinan Amtrak dalam Proyek Kereta Kecepatan Tinggi Texas Central, yang memanfaatkan teknologi Shinkansen,” kata dokumen itu.
Rencananya jalur kereta cepat sepanjang 240 mil (380 km) akan dibangun dan dioperasikan oleh Texas Central Partners dan Amtrak. Moda transportasi ini akan memangkas waktu perjalanan Dallas-Houston dari sebelumnya tiga jam menjadi 90 menit.
Kreditur asal Jepang, termasuk Japan Bank for International Cooperation, siap memberi pinjaman untuk merealisasikan proyek tersebut. Dananya akan dipakai membeli kereta peluru Shinkansen dari Central Japan Railway.
Perkembangan proyek ini akan menjadi kemenangan bagi pemerintahan Biden, yang telah mendorong kebijakan ramah iklim dan investasi kereta api. Meskipun rencana tersebut banyak ditentang beberapa kelompok lokal terkait lahan dan persoalan lainnya.
Selain itu proyek ini kemungkinan juga akan banjir kritik, terutama dari anggota parlemen garis keras dari Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat AS. Merek pernah menyatakan keberatan atas penggunaan dana publik untuk proyek tersebut.
(ily/das)