Jakarta

Perampokan terjadi di sebuah fasilitas penyimpanan uang tunai di San Fernando Valley pada Minggu malam pekan lalu. Kasus perampokan ini tercatat sebagai yang terbesar dalam sejarah Los Angeles. Berapa kerugiannya?

Melansir dari SCMP, Sabtu (6/4/2024), kerugiannya dari perampokan ini mencapai US$ 30 juta atau sekitar Rp 476 miliar (kurs Rp 15.890). Perampokan ini terjadi di wilayah Sylmar, tempat penyimpanan uang tunai yang dihasilkan dari bisnis di seluruh wilayah. Para perampok berhasil membobol gedung serta brankas tempat uang disimpan.

Sumber yang mengetahui penyelidikan tersebut mengatakan para perampok menerobos atap fasilitas untuk mendapatkan akses ke brankas. Namun, tidak jelas bagaimana mereka menghindari sistem alarm yang ada di tempat tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anehnya, jika dilihat dari luar, brankas tempat mereka menyimpan uang tidak menunjukkan adanya tanda-tanda pembobolan. Operator tempat tersebut bahkan tidak mengetahui sudah terjadi perampokan sampai mereka membuka brankas pada esok harinya.

Menurut sumber dari kepolisian, tak banyak orang yang mengetahui ada banyak uang tunai yang disimpan di dalam brankas gedung tersebut. Pembobolan brankas itu menunjukkan adanya sekelompok pencuri berpengalaman yang tahu cara masuk ke fasilitas aman tanpa disadari.

Dua tahun lalu, terjadi perampokan besar lainnya yang terjadi di halte truk Grapevine. Perhiasan dan barang berharga senilai jutaan dolar berhasil dicuri dari truk tersebut.

Perampokan uang tunai terbesar lainnya juga pernah terjadi di Los Angeles pada 12 September 1997. Para perampok berhasil mengambil uang sebanyak US$ 18,9 juta atau sekitar Rp 300 miliar dari bekas lokasi fasilitas Lapis Baja Dunbar di Jalan Mateo. Pelaku akhirnya tertangkap.

(fdl/fdl)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *