Jakarta –
Sejumlah SPBU yang curang ditutup sementara. Bersamaan dengan itu, kejadian terkait juga telah dilaporkan ke pihak Kepolisian.
Salah satu di antaranya SPBU 34.16.924 di Jalan Raya Bogor Kilometer 28,5 Cimanggis, Kota Depok. SPBU ini kedapatan menjual Pertamax palsu dengan modus mencampurkan pewarna ke dalam Pertalite agar menyerupai Pertamax.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting membenarkan bahwa SPBU itu telah ditutup. Penutupan tersebut telah dilakukan sejak 28 Maret.
“Iya sudah ditutup, sambil proses evaluasi,” kata Irto, saat dihubungi detikcom, Kamis (4/4/2024).
Irto mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melangsungkan proses evaluasi atas kejadian ini. Setidaknya, ada empat SPBU di kawasan Jabodetabek ini yang telah ditutup, termasuk SPBU Depok.
Keempat SPBU yang ditutup adalah SPBU 34.151.42 yang berlokasi di Jalan H.O.S. Cokroaminoto, di Karang Tengah, SPBU 34.151.39 di Jalan KH. Hasyim Ashari, Pinang, keduanya di Kota Tangerang, Banten, SPBU 34.115.09 di Jalan Arteri Kelapa Dua Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dan SPBU 34.169.24 di Jalan Raya Bogor, Cimanggis, Kota Depok.
BBM Campur Air di Bekasi
Temuan penjualan Pertamax palsu tersebut merupakan hasil sidak Pertamina ke sejumlah SPBU Jabodetabek buntut viral BBM campur air di SPBU Kota Bekasi, Jawa Barat. Tepatnya, terjadi di SPBU 34.17106 Jalan Ir. H. Juanda Nomor 100 Kota Bekasi pada Senin (25/3) pukul 21.00 WIB.
Kala itu, hal ini viral diperbincangkan di media sosial X. Puluhan kendaraan tiba-tiba mogok usai mengisi BBM di salah satu SPBU Pertamina dekat Stasiun Bekasi. Kabarnya, puluhan kendaraan ini mogok karena BBM tercampur air.
Area Manager Communication, Relation, and CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan membenarkan dugaan SPBU yang menjual Pertalite tercampur air. BBM tersebut juga sempat dijual ke beberapa konsumen.
“Terjadi dugaan kontaminasi BBM jenis Pertalite dengan air di SPBU 34.17106 Jl. Ir. H. Juanda No. 100 Kota Bekasi pada hari Senin tanggal 25 Maret 2024 pukul 21.00 WIB, hal ini diketahui setelah adanya komplain disertai bukti sample BBM yang terkontaminasi air dari konsumen setelah mengisi BBM jenis Pertalite,” papar Eko kepada detikcom, Selasa (26/3/2024).
Eko mengatakan saat ini SPBU tersebut telah menghentikan operasional penyaluran BBM untuk sementara waktu. Sejalan dengan itu, pihak operator juga melakukan pengecekan seluruh tangki di SPBU. Selain itu, pihaknya juga akan berupaya memperketat pengawasan terhadap SPBU.
SPBU Nakal Temuan Zulhas di Karawang
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) juga pernah menyegel tiga dispenser pada SPBU di Rest Area KM 42 B Jakarta-Cikampek di Teluk Jambe Barat, Karawang, Jawa Barat. Penyegelan ini dilakukan karena ditemukan alat tambahan untuk mencurangi meteran pengisian BBM pada 3 dispenser.
Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra mengungkap modus yang dilakukan oleh oknum SPBU mencurangi meteran pengisian BBM, salah satunya dengan memanfaatkan sistem digital untuk memanipulasi meteran.
“Kalau yang di sini kan ada semacam switch jumper yang di dalam sistem digitalnya, jadi bukan di area mekanikalnya,” kata dia, Sabtu (23/3/2024).
Zulhas menyebut bahwa SPBU yang melakukan kecurangan terhadap meteran dispenser pengisian BBM bisa meraup Rp 2 miliar dalam setahun. Hal itu perlu ditindak tegas karena merugikan konsumen sehingga tak penuh mendapatkan BBM yang dibeli.
Di samping itu, pihaknya melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag menemukan 4 SPBU di Karawang, Bandung, Bekasi, dan Serang yang melakukan kecurangan terhadap meteran pada dispenser BBM.
“Sebetulnya ada 4 kita temukan ini contoh saja di sini satu (Karawang), di Serang, Bekasi, Bandung. Ada 4 ya ditemukan. Ini salah satu contohnya aja. Ini kayaknya sudah lama ini. Nah ini tidak boleh ya,” ujar Zulhas.
(shc/ara)