Jakarta –
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy memberikan keterangan sebagai saksi sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK). Ia menjelaskan komoditas pangan adalah faktor utama penyebab kemiskinan di Indonesia dan membuat pemerintah merancang berbagai program bantuan sosial (bansos)
“Dengan komposisi garis kemiskinan makanan 408.522 atau 74,21% dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar 141.936 atau 25,79%, maka dengan demikian dapat kami simpulkan bahwa faktor pembentuk kemiskinan di Indonesia 3/4-nya adalah komoditas pangan,” kata Muhadjir di Kantor Mahkamah Konstitusi, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2024).
Muhadjir menjelaskan cara pihaknya menghitung garis kemiskinan dengan melihat besaran pengeluaran masyarakat. Komposisinya terdiri dari garis kemiskinan dan garis kemiskinan bukan makanan. Lewat hal itu, disimpulkan bahwa faktor pembentuk kemiskinan di Indonesia adalah komoditas pangan.
Di sisi lain, ia menjelaskan bahwa rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia mempunyai banyak anggota keluarga dengan rata-rata angka 4,71 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, Muhadjir menjelaskan bahwa besaran garis kemiskinan per rumah tangga adalah sekitar 2 juta per rumah tangga miskin per bulan.
Oleh sebab itu, untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah memberi sejumlah bantuan pangan dan bansos.
“Oleh itu untuk menjaga daya beli kelompok masyarakat miskin komoditas pangan menjadi penting, begitu juga dengan memberi bantuan langsung melalui program bantuan sosial dan bantuan cadangan pangan pemerintah atau CPP,” jelasnya.
(ara/ara)