Jakarta

McDonald’s akan membeli seluruh waralabanya di Israel sejumlah 225 gerai. Hal ini diumumkan perusahaan hanya beberapa minggu setelah melontarkan pernyataan bahwa perang Israel-Hamas merugikan bisnisnya.

Dikutip dari CNN, Jumat (5/4/2024), raksasa makanan cepat saji itu mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan waralaba Israel Alonyal untuk membeli restoran waralaba McDonald’s milik perusahaan tersebut. Namun, ketentuan kesepakatan antara kedua belah pihak tidak diungkapkan.

CEO dan pemilik Alonyal, Omri Padan dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa selama lebih dari 30 tahun, pihaknya telah menghadirkan McDonald’s di Israel dan melayani komunitasnya. Alonyal mempekerjakan lebih dari 5.000 orang di seluruh restoran McDonald’s di negara tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian besar gerai McDonald’s di seluruh dunia dijalankan oleh operator waralaba lokal. Operator-operator ini dalam banyak hal bertindak sebagai bisnis independen. Artinya, mereka menetapkan upah dan harga, serta jika dirasa perlu akan memberikan pernyataan atau sumbangan sesuai kebijaksanaan mereka.

Sistem bisnis tersebut telah membantu McDonald’s berkembang di pasar global, dengan lebih dari 41.000 restoran di seluruh dunia pada 2023. Namun, hal ini juga berarti bahwa perusahaan Amerika tersebut tidak dapat mendikte bagaimana setiap operator harus merespons dalam suatu krisis.

Namun demikian, setelah Hamas melancarkan serangan ke Israel pada tanggal 7 Oktober, Alonyal pun menawarkan diskon kepada tentara lokal dan pasukan keamanan. Banyak operator McDonald’s di wilayah lainnya dengan cepat menjauhkan diri dari tindakan perusahaan Israel tersebut.

Kelompok waralaba di Kuwait dan Pakistan, misalnya, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka tidak berbagi kepemilikan dengan waralaba Israel. Pasalnya, seperti merek Amerika lainnya, McDonald’s diboikot di beberapa pasar di wilayah tersebut.

Buntut dari kejadian tersebut, pada Januari, CEO McDonald’s Chris Kempczinski menyatakan perusahaannya mengalami dampak besar dari sisi bisnis di Timur Tengah karena perang antara Israel dan Hamas.

Kemudian dalam presentasi pendapatan terbarunya pada Februari, McDonald’s menegaskan kembali pesan tersebut dan mengatakan konflik tersebut kemungkinan akan terus membebani bisnisnya.

“Di setiap negara tempat kami beroperasi, termasuk di negara-negara Muslim, McDonald’s dengan bangga diwakili oleh operator pemilik lokal,” kata Kempczinski.

(ara/ara)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *