Jakarta

Pasca terbentuknya subholding gas di PT Pertamina (Persero), kini PT Perusahaan Gas (Pertagas) bertransformasi dari menjadi perusahaan penyedia infrastruktur energi dari sebelumnya hanya fokus pada infrastruktur gas bumi.

Direktur Utama Pertagas, Gamal Imam Santoso mengatakan, Pertagas kini telah shifting tidak lagi berfokus pada membangun infrastruktur pipa gas bumi, menjadi perusahaan yang menyediakan infrastruktur energi.

“Kita kini sudah shifting, dari awalnya hanya fokus di infrastruktur pipa gas bumi, setelah subholding gas terbentuk kita justru membesar lagi menjadi perusahaan infrastruktur energi, mulai dari gas bumi, LNG (Liquefied Natural Gas), infrastruktur pipa BBM (bahan bakar minyak) dan lainnya,” kata Gamal ditemui di Jakarta seperti dikutip, Kamis (4/4/2024).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan transformasi ini kata Gamal juga akan berimbas pada makin meningkatnya kinerja keuangan perusahaan, pada tahun ini Pertagas membidik peningkatan laba sebesar 11% atau sekitar Rp 3,4 triliun dari sebelumnya pada 2023 sebesar Rp 3,1 triliun.

“Target kami tahun ini laba dapat tercapai sekitar US$ 218 juta (Rp 3,4 triliun), dengan mengalokasikan capex (belanja modal) US$ 77 juta untuk mengembangkan infrastruktur energi mulai dari di Arun hingga proyek pipa BBM di Cikampek-Plumpang,” ungkapnya.

Sejumlah infrastruktur energi yang dimiliki dan dikelola Pertagas, telah membangun pipa gas bumi sepanjang 2.930 km yang tersebar di Sumatera, Dumai, Jawa Barat, dan Kalimantan.

Pertagas juga telah membangun pipa minyak di Tempino-Plaju & Rokan sepanjang 605 km, fasilitas regasifikasi LNG Arun dengan kapasitas 400 MMSCFD, fasilitas gas compression di Tambang Lorok, Bitung, dan Alas Dara Kemuning (ADK) sebesar 29 BBTUD, infrastruktur Arun LNG Hub dengan kapasitas 127 Thou M3, dan miliki 2 LNG Plant Filing yakni di Stasiun Atun dan Badak.

Direktur Strategi & Pengembangan Bisnis Pertagas, Agung Indri Pramantyo menambahkan, untuk pembangunan infrastruktur pipa BBM dari Cikampek-Plumpang sepanjang 94 kilometer tersebut telah disiapkan dana sebesar US$ 97 juta dan targetnya akan rampung pada 2027.

“Ini kita bersinergi dengan Pertamina Patra Niaga, dengan infrastruktur pipa BBM ini, distribusi BBM akan makin efisien,” kata Agung.

Agung menambahkan lagi, sementara untuk proyek pembangunan pipa gas Senipah-Balikpapan nantinya infrastruktur pipa tersebut akan memasok kebutuhan gas bumi ke Kilang Pertamina di Balikpapan, Kalimantan Timur.

“Infrastruktur pipa ini nantinya juga akan digunakan Pertagas untuk distribusi gas ke wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) khususnya di wilayah ring 2 dan 3, karena di ring 1 IKN itu energinya harus benar-benar dari energi terbarukan. Tapi ring 2 dan 3 nya kita bisa pasok energi gas bumi yang juga rendah emisi untuk industri dan rumah tangga di sana, jadi kita siap masuk mengembangkan bisnis di IKN,” terangnya.

Selain itu kata Agung, Pertagas juga terus mengembangkan infrastruktur energi lainnya mulai dari LNG hingga LPG, bahkan saat ini juga sedang dalam proses uji coba untuk mengembangkan infrastruktur hidrogen dan amonia di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

“Ini sedang dalam penjajakan pengembangan infrastruktur hidrogen dan amonia,” tutupnya.

(rrd/rir)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *