Jakarta

Dolar Amerika Serikat (AS) masih menguat terhadap rupiah dan mendekati level Rp 16.000. Berdasarkan data RTI, dolar AS berada pada level Rp 15.882 sore ini di mana dolar AS berada pada level tertinggi Rp 15.980.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS menguat dipicu sejumlah faktor, baik eksternal maupun internal. Dari eksternal, kata dia, dipengaruhi oleh data AS yang sesuai ekspektasi terutama inflasi.

Inflasi AS masih tinggi yang menimbulkan pandangan jika Bank Sentral AS masih ragu untuk menurunkan suku bunga acuan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jadi orang beranggapan indikasi yang kemungkinan Bank Sentral Amerika masih akan takut menurunkan suku bunga,” katanya kepada detikcom, Selasa (2/4/2024).

Faktor lain ialah tensi politik di Timur Tengah. Dia mengatakan, Dewan Keamanan PBB sudah mengeluarkan resolusi gencatan senjata, tapi di lapangan Israel menolak resolusi tersebut.

Di dalam negeri, kata dia, ada beberapa faktor mempengaruhi pelemahan rupiah. Sebutnya, masalah utang yang terus mengalami kenaikan meski masih di ambang batas.

Kemudian, persoalan Pilpres yang kini berlanjut di Mahkamah Konstitusi (MK). Dia mengatakan, sidang MK cukup panas sehingga membuat investor asing takut.

“Dalam sidang ini begitu terbuka, begitu panas, wajar lah investor asing ada ketakutan. Sehingga aliran modal asing pun terus mengalami penurunan,” ungkapnya.

(acd/das)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *