Jakarta –
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Maret 2024 sebesar 0,52% dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan besaran inflasi secara tahunan atau year on year (yoy) 3,05% dan secara tahun kalender atau year to date 0,93%.
“Pada Maret 2024 terjadi inflasi sebesar 0,52% secara bulanan atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 105,58 pada Februari 2024 menjadi 106,13 pada Maret 2024. Sementara itu secara year on year terjadi inflasi 3,05% dan secara tahun kalender year to date terjadi inflasi 0,93%,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin (1/4/2024).
Amalia melanjutkan, pada Maret 2024 terjadi beberapa kejadian yang mempengaruhi inflasi. Seperti misalnya perkembangan curah hujan yang telah dilaporkan oleh BMKG.
“Di mana curah hujan pada dasarnya 2 Maret 2024 bervariasi dari kriteria rendah hingga tinggi. Curah hujan tinggi terjadi di sebagian wilayah seperti di Jawa Tengah bagian utara,” terangnya.
“Selanjutnya hasil survei kerangka sampel area KSA amatan Februari 2024 memperkirakan bahwa Indonesia memasuki masa panen raya padi dan jagung pada Maret 2024,” tambah Amalia.
Pemerintah, kata Amalia, melalui Badan Pangan Nasional telah memutuskan untuk menerapkan relaksasi harga eceran tertinggi beras premium yang diberlakukan mulai 10 Maret sampai dengan 23 April 2024.
“Terakhir tentunya pemerintah dan sama-sama kita ketahui bahwa tanggal 1 Ramadan 1445 Hijriyah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024,” tutupnya.
(das/das)