Jakarta –
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sesuatu yang bikin penasaran. Sri Mulyani mengatakan dalam akun Instagram miliknya @smindrawati, lega telah bersalaman dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Ada apa ya, kok Sri Mulyani lega sudah bersalaman dengan Pak Bas, panggilan akrab Menteri Basuki? Ternyata, salaman keduanya menandakan selesainya pelaksanaan APBN tahun lalu.
“Lega bersalaman dengan Pak Basuki Hadimuljono menandakan telah selesainya pelaksanaan APBN 2023 yang merupakan tahun yang penuh tantangan dan tidak mudah,” tutur Sri Mulyani, dikutip dari akun Instagram @smindrawati, Kamis (28/3/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana juga menjelaskan hasil pelaksanaan APBN 2023 pun diserahan ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Menurut Sri Mulyani penyerahan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2023 sebagai pertanggungjawaban pemerintah atas pelaksanaan APBN 2023 untuk di audit BPK dalam Entry Meeting tadi pagi, Kamis (28/3/2024), di Kantor Pusat BPK.
“Ini adalah Entry Meeting terakhir untuk Kabinet dibawah Presiden Jokowi dan Wapres Kyai Ma’ruf Amin. It is The Final Countdown..!,” tutur Sri Mulyani.
2023 Tahun Penuh Tantangan
Dalam postingan lainnya di akun @smindrawati, Sri Mulyani menyatakan 2023 merupakan tahun penuh tantangan berat. Tantangan itu seperti ketegangan geopolitik, inflasi global yang tinggi menyebabkan suku bunga meningkat, memicu arus modal keluar, dan pelemahan nilai tukar.
“Selain itu climate change, hingga disrupsi teknologi digital menambah ketidakpastian. Pertumbuhan ekonomi dunia melemah, resiko fiskal banyak negara meningkat dan bahkan banyak negara mengalami Debt distress,” kata dia dalam unggahannya di Instagram resmi @smindrawati, Kamis (28/3/2024).
Oleh karena itu, pemerintah bersama DPR merancang APBN 2023 dengan hati-hati. Hal itu dilakukan agar tetap bisa melindungi masyarakat dan meneruskan pembangunan nasional.
“APBN 2023 kembali harus bekerja keras namun di saat yang bersamaan harus melakukan konsolidasi untuk mengembalikan kesehatan APBN,” jelasnya.
(hns/hns)