Jakarta

Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri mungkin akan menjadi momen bagi karyawan untuk resign dari pekerjaan dan memulai hidup baru.

Fenomena tersebut bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang jelas, hal tersebut menjadi masalah utama bagi beberapa perusahaan karena kehilangan tenaga kerjanya. Berikut beberapa faktor penjelasannya.

Alasan Banyak Karyawan Resign Setelah Lebaran

Berikut beberapa faktor yang mungkin membuat karyawan resign dari pekerjaan mereka saat lebaran.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faktor pertama yang paling umum dan menjadi alasan para karyawan untuk resign saat lebaran adalah menunggu pencairan THR (Tunjangan Hari Raya) yang mana hak setiap pekerja.

Mendekati waktu Lebaran, kebanyakan perusahaan biasanya memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawannya. Besaran tunjangan ini dapat bervariasi tergantung pada posisi jabatan, tingkat gaji, dan syarat kontrak kerja yang berlaku bagi masing-masing karyawan.

Nah, momen resign saat lebaran dimanfaatkan karyawan untuk mendapatkan THR sebelum akhirnya pindah dan ganti pekerjaan. Mereka sengaja menunda pengunduran diri hingga tunjangan tersebut cair.

Fenomena Mudik

Mudik atau pulang kampung sudah menjadi tradisi setiap tahun yang dilakukan sebagian besar masyarakat Indonesia.

Nah pada saat yang bersamaan, mudik saat lebaran membuat orang merasa rindu akan kampung halamannya terobati setelah setahun merantau dan tertekan karena pekerjaan di kota.

Momen ini terkadang menjadikan beberapa orang untuk memutuskan mencari pekerjaan baru di kampung halaman supaya lebih dekat dengan keluarganya. Biaya hidup di kampung yang lebih murah juga mendorong resign kebanyakan orang saat lebaran.

Mencari Tantangan Baru

Kebanyakan orang menjadikan lebaran sebagai hari untuk menjadi seseorang yang baru atau menentukan resolusi baru.

Hal ini menjadi alasan bagi beberapa karyawan untuk mencari tantangan baru salah satunya dengan mencari pekerjaan baru dengan harapan jenjang karir yang lebih tinggi. Karena itulah, lebaran menjadi momen yang pas untuk resign dari pekerjaan.

Penyesuaian Kapasitas Diri

Hari Raya Idul Fitri menjadi momen libur panjang bagi kebanyakan orang. Tak jarang mereka menghabiskan waktu liburan dengan berkumpul dengan keluarga.

Terutama bagi mereka para pegawai yang sudah berumur, momen berkumpul bersama saat lebaran dapat menumbuhkan kesadaran mereka untuk menghargai waktu yang tersisa. Hal ini juga bisa mendorong mereka untuk pensiun atau resign dari pekerjaannya pada momen lebaran.

Tips Menghadapi Fenomena Resign Karyawan Saat Lebaran

Dilansir dari detikFinance (13/4/2023), apabila perusahaan tidak dapat bertransformasi mengikuti perkembangan zaman, perusahaan tersebut yang akan rugi. Sebab, perusahaan tidak dapat bergerak tanpa adanya tenaga kerja.

Nah untuk menghadapi fenomena ini, mungkin perusahaan bisa menerapkan tips-tips berikut ini:

Meminta Karyawan untuk Memikirkan Kembali Keputusannya

Hal ini bertujuan untuk memastikan kembali keputusan resign sudah bulat dan mencari tahu apa alasannya.

Mengajak Diskusi Exit Interview

Selain mendalami alasan pengunduran karyawan, diskusi seperti ini juga untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan perusahaan sehingga bisa untuk bahan evaluasi agar lebih baik ke depannya.

Segera Melakukan Proses Rekrutmen

Kemudian tips yang bisa dilakukan selanjutnya yaitu segera melakukan rekrutmen. Tanpa adanya karyawan yang mengisi posisi yang ditinggalkan, operasional perusahaan dapat terganggu dan berpotensi mengurangi profit.

Hal yang pasti, di luaran sana juga banyak para pelamar yang membutuhkan pekerjaan untuk segera mengisi kekosongan yang ada di perusahaan.

Itu dia ulasan mengenai fenomena banyaknya karyawan yang resign saat lebaran dan beberapa tips menghadapinya. Semoga bermanfaat.

Simak Video “Serba-serbi THR Lebaran Bagi Karyawan: Syarat dan Aturan
[Gambas:Video 20detik]

(inf/inf)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *