Jakarta

Presiden Joko Widodo (Jokowi) curhat sulitnya melakukan negosiasi saham PT Freeport Indonesia. Indonesia berhasil menambah kepemilikan saham Freeport Indonesia dari awalnya 9% menjadi 51% pada tahun 2018 silam.

Yang miris, Jokowi bilang saat proses negosiasi saham Freeport banyak pihak yang pesimis. Bahkan, menurutnya dia sempat kena bully saat ingin merebut Freeport ke pangkuan Indonesia.

“Yang saya kadang-kadang, ini kok di dalam negeri, kita ambil alih begini nggak ada yang dukung, diam-diam saja, malah marah dan sebagainya, mem-bully,” ujar Jokowi dalam Kongres Hikmahbudhi XII di Mercure Hotel Ancol, Jakarta Utara, Kamis (28/3/2024).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Jokowi mengaku dirinya sudah terbiasa mendapatkan hinaan, caci maki, maupun ejekan. Termasuk dalam rangka negosiasi saham Freeport.

“Tapi saya sudah terbiasa dihina, difitnah, dicaci maki, diejek tapi saya sudah biasa, saya akan terus saja. Kalau saya yakini benar saya akan terus,” beber Jokowi.

Kini Indonesia sudah memiliki kepemilikan saham dominan dari Freeport Indonesia senilai 51%. Bahkan, berencana bakal menambah lagi kepemilikan sebesar 10% menjadi 61%.

“Freeport misalnya dulu saham hanya 9% kita ambil alih, kita negosiasi, sekarang 51%. Artinya Freeport itu bukan milik Amerika lagi, sudah milik Indonesia! Ini sudah jadi Indonesia! Sebentar lagi akan kita tambah jadi 61%,” papar Jokowi.

Dengan kepemilikan saham 51%, Jokowi bilang saat ini 70% pendapatan Freeport masuk ke kantong negara. Bila saham ditambah hingga 61%, mungkin 80% pendapatan Freeport masuk ke kantong negara.

(hal/rrd)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *